Nestapa Imigran Gelap Ditelantarkan di Dalam Kontainer

Nestapa Imigran Gelap Ditelantarkan di Dalam Kontainer – Permasalahan mengenai imigran gelap masih saja menjadi urusan yang seperti tak pernah menemui ujung akhirnya. Mulai dari tidak menentunya status kemanusiaan mereka, hingga ancaman human trafficking. Seperti kasus yang baru-baru ini menjadi berita timur tengah dalam matamatapolitik, yaitu ditemukannya 90 orang imigran gelap terkunci dan terlantar dalam kontainer di wilayah negara Libya.
Dalam berita timur tengah terbaru kali ini, ditemukan bahwa truk kontainer tak bertuan yang semestinya mengangkut daging dan makanan beku, ternyata berisi manusia di Zuwara, Libya. Penumpang gelap tersebut diduga kuat berasal dari negara-negara konflik di sub-sahara Afrika serta Pakistan, dan Bangladesh.

Imigran Gelap Ditelantarkan

Saat kontainer tersebut dibuka paksa oleh aparat terkait pada Senin (16/7), tampak puluhan orang baik dewasa dan anak-anak di dalamnya. Mereka langsung dilarikan ke rumah sakit, termasuk delapan jenazah yang kemungkinan sudah meninggal beberapa saat sebelumnya. Enam jasad di antaranya adalah anak-anak.

Saat kontainer tersebut ditemukan, suhu di Libya sedang mencapai 30 derajat Celsius. Bisa dipastikan, di dalam kontainer suhu akan lebih tinggi lagi. Hingga mengakibatkan penumpang di dalamnya lemas serta dehidrasi.

Dalam investigasi awal ditemukan pula sembilan jeriken berisi bensin yang turut diangkut di dalam kontainer. Suhu tinggi di dalam kontainer ternyata membuat bensin di dalam jeriken tersebut menguap dan lantas terhirup oleh para imigran gelap itu. Polisi pun menduga, hal tersebut merupakan penyebab kematian delapan penumpang kontainer.

Zuwara, Libya, memang sering ditemukan kasus berkenaan imigran gelap. Posisinya yang strategis di garis pantai barat Libya menjadikannya jalur utama bagi para imigrasi gelap.  Libya sendiri sedang dirundung situasi politik dan kondisi dalam negeri yang tidak stabil.

Mayoritas imigran gelap yang transit di Libya biasanya berasal dari Tunisia, Eritrea, Sudan, Aljazair, Iraq, Pantai Gading, Mali, Nigeria, Pakistan, dan Guinea. Rata-rata mereka akan menuju negara-negara di Eropa seperti Spanyol, Italia, Yunani, dan Siprus. Namun, saat mereka tertangkap petugas imigrasi, maka mereka semua akan ditahan untuk dipulangkan kembali ke daerah asalnya masing-masing.

Komentar